I'm a mom Part II


Ketika buah hati kami telah lahir, mulai bermunculan masalah demi masalah. Kata orang cobaan dalam rumah tangga itu keika lahir anak pertama, bisa iya bisa tidak juga sih. Apalah itu yang jelas bohong kalo dalam rumah tangga gak pernah ada konflik.

Diusia anakku yang ketiga bulan aku berpikir untuk mempunyai usaha sampingan selain dari penghasilanku bekerja. Aku dan sahabatku mempunyai satu ide untuk membuka mini cafe, kami berkumpul dirumah mertuaku sekedar bercerita dan bertukar pikiran tentang ide dan keinginan kami untuk membuka satu usaha. Doni, Azis, Fadly, Imha dan Elizabeth tercetuslah nama mini cafe kita DAFIE.

Dengan dana hasil dari patungan berlima kita buka mini cafe yang kita namai DAFIE Zone, yang artinya Zona kita berlima. Zona kita menuangkan ide, Zona kita membuat suatu karya khususnya kuliner, Zona kita untuk berkumpul, Zona kita untuk bisa berpenghasilan.

DAFIE Zone beralamat di Perum. Taman Melati Sawangan - Depok. Masing-masing dari kami berlima mempunyai kesibukan lain yaitu sebagai karyawan ditempat kami bekerja. DAFIE Zone menjual berbagai menu mulai dari makanan berat sampai camilan untuk menemani nongkrong bersama teman atau keluarga.

Dibulan kedua berdirinya DAFIE Zone kami merasa bersemangat untuk membuka cabang kedua di Parung-Bogor. Karena melihat Profit yang bagus DAFIE Zone tiap harinya tanpa pikir panjang kami membuka cabang baru di Parung-Bogor. Entah apa yang kami pikirkan saat itu terlalu terburu-buru sangat jelas.

Singkat cerita Opening DAFIE Zone di Parung-Bogor. Oya sebelum DAFIE Zone Parung-Bogor release aku sempat cekcok hebat dengan suamiku sampai akhirnya aku pulang kerumah orang tuaku dibogor dan hingga saat itu aku tidak mau kembali kerumah mertuaku. Aku bilang ke suamiku "aku gak akan balik ke sana kalo masih masih tinggal sama mertua, aku akan balik kalo kamu udah siap untuk ngontrak". Egois mungkin iya, Emosi juga.

Ketika DAFIE Zone Parung-Bogor Opening aku dan suamiku sudah mengontrak rumah tidak jauh dari tempat DAFIE Zone Parung-Bogor. Aku berhenti kerja aku fokus mengurus anak dan sesekali memantau DAFIE Zone Parung. Salah kami adalah kami tidak lagi terlalu peduli dengan DAFIE Zone Taman Melati-Sawangan hingga akhirnya DAFIE Zone Taman Melati-Sawangan itu tutup total dan kita fokus di Parung.

Ternyata nasib baik belum menghampiri DAFIE Zone Parung, sahabat kami Fadly mengundurkan diri karena dia merasa belum ada Profit yang lebih untuk membantu kebutuhan dia secara materi. Dia memutuskan untuk fokus kerja. Akhirnya DAFIE pincang karena kurang personil tapi tak apalah masih ada kami berempat.

Setelah menempati kontrakan aku dan suamiku lebih sering bertengkar, bahkam suamiku tega bermain fisik kepadaku. Sifat yang aku tak kenal sejak kami berpacaran sampai akhirnya kami menikah dan mempunyai anak.

DAFIE Zone Parung tidak menghasilkan apapun bahkan sering kali kami nombok untuk biaya operasional. Entah kami harus menyesal atau tidak dengan keputusan kami. Dan akhirnya kami memutuskan untuk menutup DAFIE Zone. DAFIE Zone tinggal kenangan, tapi setidaknya kami mengerti dunia bisnis itu seperti apa. Sebagai pengalaman kami kedepan dalam menyikapi sikap dan tindakan apalagi didunia bisnis.

Aku terlanjur sudah berhenti kerja, DAFIE Zone tidak ada, keuangan aku dan suamiku semakin terpuruk mungkin hal itu juga yang membuat kami sering bertengkar. Setelah menempati rumah itu suamiku juga dua kali jatuh sakit pertama dia terkena DBD sehingga harus dirawat dirumah sakit beberapa hari. Lalu suamiku terkena diare akut dan harus dirawat secara intensif. Setelah suamiku terkena diare anakku terkena diare juga, muntah terus menerus, menangis, lemas, aku dikontrakan sendirian karena suamiku sedang dirawat. Tidak tau harus kemana dan meminta pertolongan kepada siapa saat itu sudah dini hari.

Aku memutuskan untuk kerumah sakit pagi harinya untuk memeriksakan anakku yang semakin lemas. Aku sendiri membawa anakku kerumah sakit dan saatnya aku dipanggil untuk memeriksakan anakku. Dokterpun menganjurkan agar anakku segera dirawat dirumah sakit karena kondisinya semakin melemah ditambah tidak ada makanan atau minuman dan susu yang bisa masuk semua dia muntahkan.

Singkatnya anakku dirawat beberapa hari dirumah sakit sampai keadaannya membaik dan akhirnya bisa dibawa pulang. Aku memutuskan untuk tinggal sementara dibogor sampai anakku benar-benar pulih, karena jika dibogor aku pikir ada orang tuaku yang bisa membiayai kebutuhan anakku karena aku juga sudah tidak bekerja.

Seperti inilah personil DAFIE Zone, kangen masa-masa itu.


Semoga kalian semua tetap bisa menggapai impian kalian, walau sesulit apapun itu tetaplah konsisten pada apa yang kalian cari. DAFIE
I'm a mom Part II I'm a mom Part II Reviewed by Unknown on Mei 20, 2016 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.